Rambut rontok adalah hal yang wajar terjadi, terutama saat menyisir atau mencuci rambut. Namun, jika jumlah rambut yang rontok semakin banyak dan terjadi setiap hari, bisa jadi ini adalah tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Banyak orang tidak menyadari bahwa rambut rontok berlebihan bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri rambut rontok karena penyakit agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat.
1. Perbedaan Rambut Rontok Normal dan Tidak Normal
Rambut rontok normal umumnya terjadi dalam jumlah yang wajar, yaitu sekitar 50-100 helai per hari. Namun, jika rambut rontok berlebihan dan tidak kunjung berhenti, maka ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara rambut rontok normal dan yang disebabkan oleh penyakit:
Kriteria | Rambut Rontok Normal | Rambut Rontok Karena Penyakit |
---|---|---|
Jumlah rambut rontok | 50-100 helai per hari | Lebih dari 100 helai per hari |
Polanya | Merata di seluruh kepala | Biasanya di area tertentu seperti ubun-ubun atau garis rambut depan |
Tingkat pertumbuhan kembali | Rambut baru tetap tumbuh | Rambut sulit tumbuh kembali atau menipis |
Faktor pemicu | Perubahan musim, stres ringan | Penyakit autoimun, gangguan hormon, infeksi |
Jika rambut rontok yang Anda alami tidak kunjung membaik atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2. Ciri-Ciri Rambut Rontok Karena Penyakit
Rambut rontok yang disebabkan oleh penyakit memiliki beberapa ciri khas yang bisa dikenali, antara lain:
a. Rambut Rontok Secara Berlebihan
Salah satu tanda utama rambut rontok akibat penyakit adalah jumlah rambut yang rontok sangat banyak setiap hari. Anda mungkin akan menemukan banyak rambut yang menempel di bantal, lantai, kamar mandi, atau tersangkut di sisir.
b. Rambut Menipis Secara Drastis
Jika rambut terlihat semakin tipis dalam waktu singkat, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan seperti alopecia areata, gangguan tiroid, atau defisiensi nutrisi.
c. Pola Kebotakan yang Jelas
Beberapa penyakit menyebabkan pola kebotakan tertentu, misalnya:
- Alopecia androgenetik: menyebabkan kebotakan berbentuk “M” pada pria dan penipisan rambut menyebar pada wanita.
- Alopecia areata: menyebabkan rambut rontok berbentuk bulat di beberapa area kepala.
d. Kulit Kepala Gatal atau Bersisik
Jika rambut rontok disertai kulit kepala yang terasa gatal, bersisik, atau bahkan muncul luka, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur atau dermatitis seboroik.
e. Rambut Mudah Patah dan Kering
Rambut yang tidak hanya rontok tetapi juga rapuh dan mudah patah bisa disebabkan oleh defisiensi vitamin, gangguan tiroid, atau penyakit lainnya.
3. Penyebab Rambut Rontok Parah Karena Penyakit
Banyak faktor yang bisa menyebabkan rambut rontok akibat penyakit. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya:
a. Gangguan Hormon
Ketidakseimbangan hormon, seperti hipotiroidisme atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat menyebabkan rambut rontok berlebihan.
b. Kekurangan Nutrisi
Defisiensi zat besi, vitamin D, biotin, atau protein dapat memengaruhi kesehatan rambut dan menyebabkan kerontokan.
c. Penyakit Autoimun
Beberapa penyakit autoimun seperti lupus dan alopecia areata dapat menyerang folikel rambut, menyebabkan kerontokan rambut yang signifikan.
d. Efek Samping Obat-Obatan
Beberapa jenis obat, seperti kemoterapi, antidepresan, dan obat tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan rambut rontok sebagai efek sampingnya.
e. Infeksi pada Kulit Kepala
Infeksi jamur atau bakteri pada kulit kepala dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan yang parah.
4. Cara Mengatasi Rambut Rontok Karena Penyakit
Jika Anda mengalami rambut rontok yang tidak normal, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
a. Konsultasi ke Dokter
Langkah pertama yang paling penting adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari kerontokan rambut yang Anda alami.
b. Mengonsumsi Makanan Bergizi
Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, protein, vitamin D, dan biotin untuk memperkuat rambut dari dalam.
c. Menggunakan Produk Perawatan Rambut yang Tepat
Gunakan sampo dan kondisioner yang mengandung bahan-bahan yang menutrisi rambut, seperti keratin, minyak argan, dan vitamin E.
d. Menghindari Stres Berlebihan
Stres dapat memperburuk kerontokan rambut, jadi cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres.
e. Menghindari Penggunaan Alat Panas Berlebihan
Penggunaan alat catok, hair dryer, dan bahan kimia secara berlebihan dapat memperparah kerontokan rambut.