Selama menjalani ibadah puasa, tubuh mengalami perubahan fisiologis yang tak jarang berdampak pada kondisi kulit. Salah satu fenomena umum adalah kulit yang tampak lebih kering dan kehilangan kilau alaminya. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengurangi kenyamanan serta kepercayaan diri. Lantas, apa pemicunya dan bagaimana cara mengatasinya? Mari simak ulasan berikut.
Mengapa Kulit Lebih Kering dan Kusam Saat Puasa?
1. Dehidrasi yang Tidak Terasa Nyata
Ketika asupan cairan terbatas dalam kurun waktu 12-14 jam, keseimbangan hidrasi kulit pun terganggu. Terlebih jika aktivitas harian tetap intens, tubuh kehilangan lebih banyak cairan, yang berujung pada berkurangnya kelembapan alami kulit. Proses ini sering kali tidak disadari, namun efeknya bisa terlihat jelas pada kulit yang tampak kering dan kurang bercahaya.
2. Pola Tidur yang Berantakan
Perubahan jadwal tidur selama bulan Ramadan, akibat sahur dan ibadah malam, dapat menghambat proses regenerasi sel kulit. Kulit membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memperbaiki diri, sehingga kurang tidur dapat memicu tampilan kusam, garis halus, dan meningkatkan sensitivitas kulit terhadap faktor eksternal.
3. Konsumsi Makanan Berminyak Berlebih
Gorengan sering menjadi menu favorit saat berbuka, namun kandungan lemak jenuh di dalamnya dapat memperparah kondisi kulit. Lemak berlebih dapat meningkatkan inflamasi, yang pada akhirnya mempercepat proses penuaan dini dan menyebabkan tumpukan sel kulit mati yang sulit diperbarui.
4. Paparan Agresif dari Faktor Eksternal
Meskipun berpuasa, kulit tetap terpapar sinar UV dan polusi udara yang dapat merusak lapisan pelindungnya. Tanpa perlindungan yang memadai, kulit akan kehilangan kelembapannya lebih cepat, menyebabkan tekstur yang kasar dan tampilan yang kusam.
Cara Efektif Menjaga Kelembapan Kulit Saat Puasa
1. Terapkan Strategi Hidrasi 2-4-2
Agar kebutuhan cairan tetap terpenuhi, terapkan pola minum 2 gelas saat berbuka, 4 gelas di antara berbuka hingga sahur, dan 2 gelas setelah sahur. Strategi ini memastikan tubuh tetap terhidrasi tanpa memberi tekanan berlebih pada sistem pencernaan.
2. Gunakan Skincare dengan Hyaluronic Acid
Pelembap berbahan dasar hyaluronic acid atau glycerin dapat membantu menarik kelembapan dari udara ke dalam kulit. Aplikasikan segera setelah wudhu atau mandi untuk mempertahankan hidrasi maksimal sepanjang hari.
3. Hindari Mandi Air Panas yang Berlebihan
Mandi dengan air bersuhu tinggi lebih dari 10 menit dapat mengikis minyak alami kulit, menyebabkan kulit semakin kering dan rentan terhadap iritasi. Sebaiknya gunakan air hangat dan sabun dengan pH seimbang agar kelembapan tetap terjaga.
4. Atur Pola Tidur dengan Bijak
Usahakan untuk mendapatkan minimal 6 jam tidur berkualitas. Jika memungkinkan, tidur kembali 2-3 jam setelah sahur dapat membantu kulit menjalani proses regenerasi lebih optimal, sehingga mengurangi risiko kekusaman dan iritasi.
5. Batasi Asupan Garam dan Gula Berlebih
Makanan tinggi garam dan gula dapat mempercepat dehidrasi sel kulit. Sebagai alternatif, pilih camilan yang mengandung kadar air tinggi seperti semangka, timun, atau jeruk untuk menjaga kelembapan dari dalam.
6. Gunakan Elumor Body Lotion Cherry Blossom
Untuk menjaga kulit tetap segar dan terhidrasi sepanjang hari, aplikasikan Elumor Body Lotion Cherry Blossom secara rutin. Kandungan pelembapnya membantu mengunci hidrasi, sementara aroma lembut cherry blossom memberikan sensasi menyegarkan.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika kulit terasa sangat gatal, muncul ruam, atau tidak mengalami perbaikan meski telah menjalani perawatan yang tepat, segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit. Gejala ini bisa menjadi indikasi kondisi yang lebih serius seperti dermatitis atau alergi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Dengan langkah-langkah perawatan yang tepat, kulit tetap sehat dan bercahaya meski dalam kondisi puasa. Selamat menjalani ibadah dengan kulit yang tetap segar dan terawat!

