Banyak orang mencari tahu cara menghilangkan bau ketiak karena masalah ini bisa mengganggu kepercayaan diri dalam aktivitas sehari-hari. Meski terlihat sepele, bau ketiak sering kali menjadi sumber kecemasan sosial yang membuat seseorang merasa tidak nyaman di tempat umum atau saat berinteraksi dengan orang lain. Sebelum membahas bagaimana cara mengatasinya, penting untuk memahami dulu apa saja penyebab bau ketiak agar solusi yang dipilih bisa lebih tepat.
Apa Penyebab Bau Ketiak?
Bau ketiak sebenarnya tidak disebabkan oleh keringat itu sendiri. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin di area ketiak pada dasarnya tidak berbau. Bau muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri yang hidup di permukaan kulit. Bakteri ini memecah komponen dalam keringat, terutama asam lemak dan protein, dan menghasilkan bau yang tidak sedap.
Setiap orang memiliki tingkat bau ketiak yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetik, pola makan, kebiasaan sehari-hari, hingga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Keringat Berlebih dan Peran Kelenjar Apokrin
Salah satu alasan utama bau ketiak muncul adalah karena produksi keringat berlebih. Kelenjar apokrin yang ada di ketiak lebih aktif saat seseorang mengalami stres, kecemasan, atau aktivitas fisik yang intens. Produksi keringat yang meningkat menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.
Bagi sebagian orang, kondisi ini bisa lebih parah, terutama mereka yang memiliki hiperhidrosis atau produksi keringat berlebih secara genetik. Hiperhidrosis membuat ketiak tetap basah bahkan tanpa aktivitas berat, yang pada akhirnya meningkatkan potensi timbulnya bau.
Pengaruh Makanan dan Gaya Hidup
Tak banyak yang menyadari bahwa apa yang dikonsumsi sehari-hari juga bisa memengaruhi bau tubuh, termasuk bau ketiak. Makanan yang kaya rempah seperti bawang putih, bawang bombay, dan makanan pedas bisa memperkuat bau badan. Konsumsi alkohol dan kafein juga memicu produksi keringat yang lebih banyak.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang minum air putih, atau jarang berolahraga bisa mempengaruhi cara tubuh mengeluarkan racun melalui keringat. Ini menjadi salah satu alasan kenapa bau ketiak bisa lebih kuat pada sebagian orang.
Perubahan Hormon
Perubahan hormon juga menjadi faktor besar yang mempengaruhi bau ketiak. Remaja yang memasuki masa pubertas sering kali mengalami peningkatan bau tubuh karena kelenjar apokrin mulai aktif. Begitu juga dengan wanita hamil, wanita saat menstruasi, atau mereka yang mengalami perubahan hormon tertentu.
Perubahan hormon ini mendorong tubuh memproduksi keringat dengan komposisi berbeda yang lebih mudah dipecah oleh bakteri, sehingga bau lebih mudah muncul.
Pengaruh Kebersihan dan Pakaian
Selain faktor internal, kebiasaan sehari-hari terkait kebersihan tubuh juga sangat mempengaruhi timbulnya bau ketiak. Tidak mandi secara teratur, tidak mencuci area ketiak dengan baik, atau menggunakan pakaian yang lembap dan tidak menyerap keringat bisa memperburuk bau.
Pakaian ketat dan berbahan sintetis seperti poliester membuat ketiak tidak bisa “bernapas” dengan baik, sehingga keringat dan bakteri terperangkap lebih lama di kulit. Ini memperbesar peluang terjadinya bau yang kuat.
Jaga Kesegaran Ketiak dengan Elumor!
Memahami penyebabnya adalah langkah pertama sebelum mencari cara menghilangkan bau ketiak yang efektif. Bau ketiak bukan hanya soal keringat, tapi juga melibatkan faktor bakteri, hormon, makanan, hingga gaya hidup. Untuk menjaga area ketiak tetap segar dan cerah, kamu bisa menggunakan Elumor Deodorant Antiperspirant.
Deodoran ini dirancang sebagai solusi lengkap untuk mengatasi bau badan sekaligus mencerahkan area ketiak. Diperkaya dengan 4% Niacinamide dan Cybright yang membantu mencerahkan kulit kusam dan menyamarkan hiperpigmentasi, serta Antibacterial Active yang efektif mengeliminasi 99,9% bakteri penyebab bau hanya dalam 30 detik setelah disemprotkan. Dengan Elumor, area ketiak tetap higienis, cerah, dan segar setiap hari tanpa khawatir bau mengganggu aktivitas.
Author Rosa A.
